Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang mempergunakan bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikirannya.
Berikut ini beberapa majas beserta contohnnya:
1. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda tersebut seolah-olah benda tersebut mempunyai sifat seperti manusia. Intinya, majas ini melukiskan benda mati seolah-olah hidup.
Contohnya :
➥Mobil tua itu terbatuk-batuk.
➥Bangku kelas menjadi saksi bisu.
➥Angin membawa rinduku padanya.
2. Metafora
Metafora adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contohnya :
➥Dewi malam mengintip malu dari balik awan (Dewi malam=bulan)
➥Raja siang telah pergi ke peraduannya (Raja siang=matahari)
3. Eufimisme
Eufimisme adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk menggantikan kata-kata yang dirasa kurang sopan.
Contohnya :
➥Saya izin pergi ke kamar kecil (kata kamar kecil sebagai pengganti kata toilet)
➥Pramuwisma bukan pekerjaan hina (kata pramuwisma sebagai pengganti kata pembantu)
4.Sinekdokhe
Majas Sinekdokhe dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Sinekdokhe Pras prototo, yaitu majas yang melukiskan sebagian tetapi yang dimaksud adalah seluruhnya.
Contoh :
➥Batang hidungnya tak pernah muncul semenjak kejadian itu. (batang hidung mewakili seseorang)
➥Ada tiga ekor kuda di kandangnya. (ekor kuda mewakili kuda)
b. Sinekdokhe Totem proparte, yaitu majas yang melukiskan keseluruhan tapi yang dimaksud sebagian.
Contoh :
➥Malaysia mengalahkan Indonesia dalam Piala AFF (yang dimaksud adalah tim sepakbola Malaysia dan tim sepakbola Indonesia).
➥SMAN 8 Yogyakarta meraih juara lomba puisi (yang dimaksud adalah salah satu siswa SMAN 8 Yogyakarta)
5. Alegori
Alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh, perbandingan tersebut membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh.
Contohnya :
➥Hidup ini dibandingkan dengan perahu yang berlayar di lautan (artinya di dalam hidup, seorang suami menjadi nahkoda, dan istri menjadi juru mudi).
➥Aku sedang berjuang menuju tanah seberang (tanah seberang artinya cita-cita hidup)
6. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melukiskan sesuatu hal secara berlebihan.
Contohnya :
➥Air matanya mengalir menganak sungai.
➥Harga bahan makanan melambung tinggi menjelang bulan Ramadan.
➥Keringat membanjiri keningnya.
7. Simbolik
Simbolik adalah majas majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang.
Contohnya :
➥Aku tidak akan mengizinkanmu menikah dengan buaya darat itu (buaya darat artinya laki-laki yang suka mempermainkan hati wanita).
➥Ayahku terjerat hutang dengan lintah darat itu (lintah darat artinya rentenir).
➥Selalu saja aku yang menjadi kambing hitam.
8. Litotes
Litotes adalah majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang bukan kenyataan sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contohnya :
➥Silakan mampir ke gubuk kami (gubuk arti sebenarnya adalah rumah).
➥Mari naik gerobak saya (gerobak arti sebenarnya adalah mobil).
➥Maaf saya hanya bisa menyajikan kue kampung dan teh saja.
9. Alosio
Alosio adalah majas yang menggunakan ungkapan, atau peribahasa yang artinya sudah diketahui masyarakat umum.
Contohnya :
➥Biarkan saja, tong kosong memang nyaring bunyinya.
➥Kau ini benar-benar perut karet.
10. Asosiasi
adalah majas perbandingan yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena adanya persamaan sifat.
Contohnya :
➥Semangatnya keras bagai baja.
➥Wjahnya muram bagai bulan kesiangan.
11. Metonimia
adalah majas yang menggunakan merek dagang untuk melukiskan sesuatu yang digunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda secara keseluruhan.
Contahnya :
➥Jangan lupa sikat gigi menggunakan Pepsoden.
➥Bapak pergi ke kantor naik Honda.
➥Iphonenya hilang di pantai kemarin.
12.Ironi
Ironi adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu dengan mengatakan keadaan sebaliknya dengan maksud menyindir seseorang.
Contohnya:
➥Harum benar bau tubuhmu siang ini!
➥Pagi benar kau datang tadi, sampai Bu Tika sudah selesai menjelaskan satu bab pelajaran.
13.Sarkasme
adalah majas sindiran yang sangat kasar dan bisa langsung menyakiti perasaan.
➥Dasar otak udang!
➥Wajahmu seperti tahi ayam, memuakkan!
➥Tubuhmu bau bangkai hingga aku ingin muntah!
14. Pleonasme
Pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu digunakan lagi karena artinya sudah terkandung di kata lain.
Contohnya :
➥Tetesan air jatuh ke bawah tanah.
➥Rina naik ke atas meja.
15. Repetisi
Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata yang berulang-ulang, biasanya digunakan dalam teks pidato.
Contohnya :
➥Cinta adalah keindahan, cinta adalah kebahagiaan, cinta adalah pengorbanan.
➥Kita ini putra bangsa, kita ini generasi perubahan, kita ini Indonesia.
➥Kita junjung tinggi persatuan, kita junjung tinggi kesatuan, kita junjung tinggi kebhinekaan.
16.Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata yang artinya sama (bersinonim) untuk menegaskan arti.
Contohnya :
➥Saya khawatir serta was-was akan perkembangan bisnis ini.
➥Saya amat senang dan bahagia saat mengetahui kedatangan Anda ke kota kami.
17. Klimaks
Klimaks adalah majas penegasan yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin memuncak.
Contohnya :
➥Dari puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan rupiah ia korupsi.
➥Dari bayi, tumbuh menjadi anak-anak, hingga ia dewasa tak pernah sekalipun menyusahkan aku.
➥Semua danau, lautan, dan samudera pernah ia taklukkan.
18.Anti-klimaks
adalah majas yang merupakan kebalikan dari Klimaks. majas ini menggunakan kata-kata berurutan yang makin lama makin melemah pengertiannya.
Contohya :
➥Jangankan seratus, atau sepuluh, satu pelangganpun tak akan ia dapatkan
➥Bukan itu maksudku, kau ingin pergi setahun, sebulan, atau seharipun tak akan kubiarkan.
19.Retorik
Retorik adalah majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya, akan tetapi tidak memerlukan jawaban.
Contohnya :
➥Siapa bilang rindu itu indah?
➥Untuk apa lagi aku hidup di dunia ini?
➥Adakah orang yang masih peduli dengan nasibku ini?
20. Antitesis
Antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
Contohnya :
➥Hidup matiku semuanya kuserahkan pada-Mu.
➥Tinggi rendahnya suatu nada ditentukan oleh frekwensi bunyinya.
➥Jauh dekat jaraknya tak menjadi masalah buatku, asalkan dia mau menemuiku.
21.Paradoks
Paradoks adalah majas yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan.
Contohnya :
➥Hatiku merasa sepi tinggal di kota Jakarta yang ramai ini.
➥Aku merasa kesepian meskipun berada ditengah kerumunan orang.
➥Hatiku tetap sedih menyambut hari ulang tahun yang membahagiakan.
Berikut ini beberapa majas beserta contohnnya:
1. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat-sifat manusia kepada benda-benda tersebut seolah-olah benda tersebut mempunyai sifat seperti manusia. Intinya, majas ini melukiskan benda mati seolah-olah hidup.
Contohnya :
➥Mobil tua itu terbatuk-batuk.
➥Bangku kelas menjadi saksi bisu.
➥Angin membawa rinduku padanya.
2. Metafora
Metafora adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama.
Contohnya :
➥Dewi malam mengintip malu dari balik awan (Dewi malam=bulan)
➥Raja siang telah pergi ke peraduannya (Raja siang=matahari)
3. Eufimisme
Eufimisme adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan kata-kata yang lebih lembut untuk menggantikan kata-kata yang dirasa kurang sopan.
Contohnya :
➥Saya izin pergi ke kamar kecil (kata kamar kecil sebagai pengganti kata toilet)
➥Pramuwisma bukan pekerjaan hina (kata pramuwisma sebagai pengganti kata pembantu)
4.Sinekdokhe
Majas Sinekdokhe dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Sinekdokhe Pras prototo, yaitu majas yang melukiskan sebagian tetapi yang dimaksud adalah seluruhnya.
Contoh :
➥Batang hidungnya tak pernah muncul semenjak kejadian itu. (batang hidung mewakili seseorang)
➥Ada tiga ekor kuda di kandangnya. (ekor kuda mewakili kuda)
b. Sinekdokhe Totem proparte, yaitu majas yang melukiskan keseluruhan tapi yang dimaksud sebagian.
Contoh :
➥Malaysia mengalahkan Indonesia dalam Piala AFF (yang dimaksud adalah tim sepakbola Malaysia dan tim sepakbola Indonesia).
➥SMAN 8 Yogyakarta meraih juara lomba puisi (yang dimaksud adalah salah satu siswa SMAN 8 Yogyakarta)
5. Alegori
Alegori adalah majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan utuh, perbandingan tersebut membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh.
Contohnya :
➥Hidup ini dibandingkan dengan perahu yang berlayar di lautan (artinya di dalam hidup, seorang suami menjadi nahkoda, dan istri menjadi juru mudi).
➥Aku sedang berjuang menuju tanah seberang (tanah seberang artinya cita-cita hidup)
6. Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang melukiskan sesuatu hal secara berlebihan.
Contohnya :
➥Air matanya mengalir menganak sungai.
➥Harga bahan makanan melambung tinggi menjelang bulan Ramadan.
➥Keringat membanjiri keningnya.
7. Simbolik
Simbolik adalah majas majas yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang.
Contohnya :
➥Aku tidak akan mengizinkanmu menikah dengan buaya darat itu (buaya darat artinya laki-laki yang suka mempermainkan hati wanita).
➥Ayahku terjerat hutang dengan lintah darat itu (lintah darat artinya rentenir).
➥Selalu saja aku yang menjadi kambing hitam.
8. Litotes
Litotes adalah majas yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang bukan kenyataan sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contohnya :
➥Silakan mampir ke gubuk kami (gubuk arti sebenarnya adalah rumah).
➥Mari naik gerobak saya (gerobak arti sebenarnya adalah mobil).
➥Maaf saya hanya bisa menyajikan kue kampung dan teh saja.
9. Alosio
Alosio adalah majas yang menggunakan ungkapan, atau peribahasa yang artinya sudah diketahui masyarakat umum.
Contohnya :
➥Biarkan saja, tong kosong memang nyaring bunyinya.
➥Kau ini benar-benar perut karet.
10. Asosiasi
adalah majas perbandingan yang membandingkan sesuatu dengan keadaan lain karena adanya persamaan sifat.
Contohnya :
➥Semangatnya keras bagai baja.
➥Wjahnya muram bagai bulan kesiangan.
11. Metonimia
adalah majas yang menggunakan merek dagang untuk melukiskan sesuatu yang digunakan atau dikerjakan sehingga kata itu berasosiasi dengan benda secara keseluruhan.
Contahnya :
➥Jangan lupa sikat gigi menggunakan Pepsoden.
➥Bapak pergi ke kantor naik Honda.
➥Iphonenya hilang di pantai kemarin.
12.Ironi
Ironi adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu dengan mengatakan keadaan sebaliknya dengan maksud menyindir seseorang.
Contohnya:
➥Harum benar bau tubuhmu siang ini!
➥Pagi benar kau datang tadi, sampai Bu Tika sudah selesai menjelaskan satu bab pelajaran.
13.Sarkasme
adalah majas sindiran yang sangat kasar dan bisa langsung menyakiti perasaan.
➥Dasar otak udang!
➥Wajahmu seperti tahi ayam, memuakkan!
➥Tubuhmu bau bangkai hingga aku ingin muntah!
14. Pleonasme
Pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan sepatah kata yang sebenarnya tidak perlu digunakan lagi karena artinya sudah terkandung di kata lain.
Contohnya :
➥Tetesan air jatuh ke bawah tanah.
➥Rina naik ke atas meja.
15. Repetisi
Repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata yang berulang-ulang, biasanya digunakan dalam teks pidato.
Contohnya :
➥Cinta adalah keindahan, cinta adalah kebahagiaan, cinta adalah pengorbanan.
➥Kita ini putra bangsa, kita ini generasi perubahan, kita ini Indonesia.
➥Kita junjung tinggi persatuan, kita junjung tinggi kesatuan, kita junjung tinggi kebhinekaan.
16.Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan kata yang artinya sama (bersinonim) untuk menegaskan arti.
Contohnya :
➥Saya khawatir serta was-was akan perkembangan bisnis ini.
➥Saya amat senang dan bahagia saat mengetahui kedatangan Anda ke kota kami.
17. Klimaks
Klimaks adalah majas penegasan yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata-kata yang makin memuncak.
Contohnya :
➥Dari puluhan ribu, ratusan ribu, hingga jutaan rupiah ia korupsi.
➥Dari bayi, tumbuh menjadi anak-anak, hingga ia dewasa tak pernah sekalipun menyusahkan aku.
➥Semua danau, lautan, dan samudera pernah ia taklukkan.
18.Anti-klimaks
adalah majas yang merupakan kebalikan dari Klimaks. majas ini menggunakan kata-kata berurutan yang makin lama makin melemah pengertiannya.
Contohya :
➥Jangankan seratus, atau sepuluh, satu pelangganpun tak akan ia dapatkan
➥Bukan itu maksudku, kau ingin pergi setahun, sebulan, atau seharipun tak akan kubiarkan.
19.Retorik
Retorik adalah majas penegasan dengan menggunakan kalimat tanya, akan tetapi tidak memerlukan jawaban.
Contohnya :
➥Siapa bilang rindu itu indah?
➥Untuk apa lagi aku hidup di dunia ini?
➥Adakah orang yang masih peduli dengan nasibku ini?
20. Antitesis
Antitesis adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan paduan kata yang berlawanan arti.
Contohnya :
➥Hidup matiku semuanya kuserahkan pada-Mu.
➥Tinggi rendahnya suatu nada ditentukan oleh frekwensi bunyinya.
➥Jauh dekat jaraknya tak menjadi masalah buatku, asalkan dia mau menemuiku.
21.Paradoks
Paradoks adalah majas yang melukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak karena objeknya berlainan.
Contohnya :
➥Hatiku merasa sepi tinggal di kota Jakarta yang ramai ini.
➥Aku merasa kesepian meskipun berada ditengah kerumunan orang.
➥Hatiku tetap sedih menyambut hari ulang tahun yang membahagiakan.
Komentar
Posting Komentar